Sabtu, 12 November 2011

arsitek dan sipil. 2 saudara yang tidak pernah akur

Dulu, sebelum saya masuk kuliah saya pernah diwanti-wanti sama guru saya, "kamu masuk arsitek ya?"
"iya" jawabku, "kamu harus hati2 dengan para teknik sipil saudaramu itu" sambil matanya memandang denagn penuh kebijaksanaan, seolah seperti sudah mengalami asam garam kehidupan. Saya masih belum mengerti namun saya baru mengerti saat kuliah, di kampus kami yang letaknya bertetangga dengan sipil, kami sering diributkn dengan keluhan mengenai bangunan kami yang bentuknya tidak masuk akal oleh para Sipil-erz, sedangkan para Arsite-Kerz merasa bahwa Sipil-erz cerwet banget sich. Mending bikin proyek yang cakep dan berseni, indah kagak bosenin iya...

Pada waktuku kecil aku pernah diceritain sebuah legenda. dulunya arsitektur dan teknik sipil adalah dua saudara kandung yang sangat akur, mereka sering tidur bersama, makan bersama, mandi bersama bahkan buang hajat bersama mereka memiliki kehidupan yang amat bahagia namun suatu ketika terjadi pertengkaran antara mereka berdua, ceritanya adalah maket si arsi rusak karena direcokin anak tetangga sebelah, akhirnya  dia minta si sipil buat perbaikin maketnya, si sipil tentu saja bantuin karena diminta saudaranya tersayang, tapi setelah diperbaiki maketnya si arsi marah besar "mas kok maketnya jadi abu2 beton semua." "biar kokoh adikku sayang." "tapi kok jadi kepotong gini kantilevernya sampe habis gundul mas." "nanti bangunannya jadi labil kalau kebanyakan kantilever dek..." "maketku ini kan ada innercourtnya, kok ditutup, jadi jelek kak, bla bla bla......" si sipil udah merasa marah bukan kepalang "bukannya terima kasih malah protes lagi" dalam hati dia mulai berpikir seperti itu, lalu dia berkata "MAKANYA KALAU BIKIN MAKET JANGAN ANEH2!!!!!" PRANG!!!!!! dibanting maket oleh si sipil dan dia kabur meninggalkan adeknya yang malah jadi menangis tak karuan, setelah itu arsitek dendam pada sipil, dan sipilpun dendam pada arsitek.

aku diceritakan oleh mamaku, lalu mamaku memberi hikmah yang kira-kira kalau saya jabarin ada 3 hal :
1.jangan jadi anak cengeng
2.kalau marah sama adikmu gara2 hal yang sama, hancurkan saja barang kesukaanya
3.dongeng adalah hal yang tidak nyata.
untunglah saya tidak punya adek sehingga tidak ada barang yang hancur di rumah saya

kembali ke masalah awal, sebetulnya sih semua ilmu itu baik dan tidak bermaksud merusak satu sama lain, hanya ego yang ngejalanin ilmunya saja, tapi pertanyaan saya sekarang adalah apa tujuan dari masing-masing ilmu tersebut dan bagaimana cara kita untuk tidak terlalu mengedepankan ego kita dalam mengamalkan ilmu kita. bukankah sipil ada untuk menjamin keamanan suatu projek sedangkan arsitek untuk menjamin keindahan suatu projek bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar